Proses
Penambangan Emas Di Poboya
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Poboya
sebuah Kelurahan yang terletak diujung timur kota Palu ini, kian hari, kian
santer diperbincangkan oleh masyarakat Palu bahkan hingga keluar daerah.
Sesuatu yang mengusik dan menyedot perhatian masyarakat pada umumnya berada di
kelurahan ini yakni tambang emas. Sejak dahulu memang wilayah ini telah
diketahui memiliki kandungan emas. Jika pada akhir tahun 2008, kita berkunjung
ke areal pertambangan warga, maka kita akan mendapati 10 hingga 20 orang
pendulang emas di sepanjang aliran sungai Poboya.
Para
penambang ini terdiri dari warga Poboya, kota Palu dan sekitarnya hingga dari
luar daerah seperti Manado, Gorontalo, Kendari bahkan ada yang dari Kalimantan.
Alasan
kami melakukan observasi di poboya adalah untuk meneliti aktivitas warga poboya
maupun pendatang yang melakukan proses penambangan emas tersebut dan melakukan
penelitian terhadap unsur-unsur kimia yang digunakan pada proses penambangan.
Kegiatan
ini dilakukan untuk mengetahui seberapa murni emas yang diperoleh pada pada
proses penambangan emas di Poboya serta pengaruh unsur-unsur kimia terhadap
proses penambangan emas dan lingkungan disekitar Poboya.
1.2
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
proses penambangan emas dengan cara tromol dan tong di daerah Poboya ?
2. Apa saja
unsur-unsur kimia yang digunakan dalam proses penambangan emas dengan cara
tromol dan tong ?
3. Bagaimana
hasil emas yang diperoleh pada penambangan di Poboya ?
1.3
Tujuan
1. Untuk
mengetahui penambangan emas dengan cara tromol dan tong di daerah Poboya.
2. Untuk
mengetahui unsur-unsur kimia yang digunakan dalam proses penambangan emas
dengan cara tromol dan tong.
3. Untuk
mengetahui hasil emas yang diperoleh pada penambangan di Poboya.
BAB II
PEMBAHASAN
Proses penambangan emas di daerah Poboya
dilakukan dengan banyak cara, akan tetapi makalah ini hanya akan membahas
proses penambagan emas dengan cara tromol (amalgamasi) dan tong. Adapun proses
penambangan emas yang dilakukan di daerah Poboya yaitu sebagai berikut :
A.
Proses
Amalgamasi
Amalgam
masih merupakan proses ekstraksi
emas yang paling sederhana dan murah, namun demikian amalgamasi akan
efektif pada emas yang terliberasi sepenuhnya maupun sebagian pada ukuran
partikel yang lebih besar dari 200 mesh ( 0.074 mm ) dan dalam membentuk emas
murni yang bebas ( free native gold ). Tiga bentuk utama dari amalgam adalah
AuHg2, Au2Hg and Au3Hg.
Amalgamasi
merupakan proses ekstraksi emas dengan cara mencampur bijih emas dengan merkuri
( Hg ). Produk yang terbentuk adalah ikatan antara emas-perak dan
merkuri yang dikenal sebagai amalgam ( Au – Hg ). Merkuri akan membentuk
amalgam dengan semua logam kecuali besi dan platina.
Adapun proses Amalgamasi yaitu sebagai
berikut :
1.
Menambang
bebatuan yang diduga mengandung emas yang berada diperbukitan dan memasukkan
bebatuan tersebut ke dalam karung.
2. Menghaluskan bebatuan yang di ambil dari
perbukitan dengan alat penghalus dan mengayaknya dengan alat pengayak.
Proses penghalusan bebatuan.
3. Memasukkan bebatuan yang telah halus ke
dalam tromol, dimana tromol tersebut berisi bebatuan yang halus, batuan krikil
dan 3 helm air kemudian kemudian tromol dijalankan dengan mesin selama 3 jam.
Selanjutnya memasukkan merkuri (air raksa/Hg) ke dalam tromol tersebut selama 1
jam.
Tromol
Mesin untuk menjalankan
tromol
Tromol memerlukan pendingin untuk
medinginkan mesin.
Pendingin mesin yang terdiri
dari air.
4. Mengeluarkan hasil tromol, lalu menyaring
air raksa yang telah mengandung emas dengan menggunakan kain khusus sehingga
yang tersisa hanyalah emas kotor (masih bercampur dengan zat-zat lain).
Air raksa yang telah
mengikat emas.
Hasil proses penyaringan.
Adapun reaksi dari air raksa dan emas yaitu
sebagai berikut :
2Au + Hg Au2Hg
5. Emas kotor yang dihasilkan kemudian
dibakar sehingga air raksa akan menguap karena memiliki titk didih di bawah
emas maka yang akan tetinggal adalah alloy emas.
Alloy emas
6. Melakukan proses ML terhadap alloy emas
tersebut dengan cara mencampurkan air keras dan boraks dengan alloy emas
tersebut lalu membakarnya untuk memperoleh emas yang murni.
Emas murni.
Diagram alir proses Amalgamasi :
B.
Proses
Tong
Adapun proses Tong yaitu sebagai
berikut :
1. Sisa/ampas
dari proses amalgamasi di endapkan di dalam sebuah kolam untuk mendapatkan
endapannya.
Ampas/sisa
proses tromol.
Endapan
dari ampas tromol.
2. Memasukkan
endapan sisa tromol ke dalam tong, kemudian mencampurkannya dengan karbon
(untuk menangkap emas) dan air lalu mengolahnya selama 2 x 24 jam dan
menyaringnya sehingga yang akan tersisa adalah karbon yang telah mengikat emas.
Selanjutnya karbon tersebut dibakar sehingga karbon menjadi abu dan yang
tersisa adalah emas kotor.
Tong
engolahan.
3. Langkah
terakhir yaitu membakar emas kotor tersebut lalu melakukan proses Ml yaitu
mencampurkan emas kotor tersebut dengan air keras dan boraks lalu membakarnya
untuk memperoleh emas yang murni.
Emas
murni.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Proses
penambangan di daerah poboya dilakukan dengan banyak cara salah satunya yaitu
proses amalgamasi dan proses tong. Proses amalgamasi menggunakan air raksa
untuk menangkap emas sedangkan proses tong menggunakan karbon untuk menangkap
emas.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar