Translate

Sabtu, 26 Mei 2012

proses penambangan emas di Poboya


Proses Penambangan Emas Di Poboya

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Poboya sebuah Kelurahan yang terletak diujung timur kota Palu ini, kian hari, kian santer diperbincangkan oleh masyarakat Palu bahkan hingga keluar daerah. Sesuatu yang mengusik dan menyedot perhatian masyarakat pada umumnya berada di kelurahan ini yakni tambang emas. Sejak dahulu memang wilayah ini telah diketahui memiliki kandungan emas. Jika pada akhir tahun 2008, kita berkunjung ke areal pertambangan warga, maka kita akan mendapati 10 hingga 20 orang pendulang emas di sepanjang aliran sungai Poboya.
Para penambang ini terdiri dari warga Poboya, kota Palu dan sekitarnya hingga dari luar daerah seperti Manado, Gorontalo, Kendari bahkan ada yang dari Kalimantan. Alasan kami melakukan observasi di poboya adalah untuk meneliti aktivitas warga poboya maupun pendatang yang melakukan proses penambangan emas tersebut dan melakukan penelitian terhadap unsur-unsur kimia yang digunakan pada proses penambangan.
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui seberapa murni emas yang diperoleh pada pada proses penambangan emas di Poboya serta pengaruh unsur-unsur kimia terhadap proses penambangan emas dan lingkungan disekitar Poboya.

1.2    Rumusan Masalah
1.      Bagaimana proses penambangan emas dengan cara tromol dan tong di daerah Poboya ?
2.      Apa saja unsur-unsur kimia yang digunakan dalam proses penambangan emas dengan cara tromol dan tong ?
3.      Bagaimana hasil emas yang diperoleh pada penambangan di Poboya ?

1.3    Tujuan
1.      Untuk mengetahui penambangan emas dengan cara tromol dan tong di daerah Poboya.
2.      Untuk mengetahui unsur-unsur kimia yang digunakan dalam proses penambangan emas dengan cara tromol dan tong.
3.      Untuk mengetahui hasil emas yang diperoleh pada penambangan di Poboya.






















BAB II
PEMBAHASAN

Proses penambangan emas di daerah Poboya dilakukan dengan banyak cara, akan tetapi makalah ini hanya akan membahas proses penambagan emas dengan cara tromol (amalgamasi) dan tong. Adapun proses penambangan emas yang dilakukan di daerah Poboya yaitu sebagai berikut :
A.    Proses Amalgamasi
Amalgam masih merupakan proses ekstraksi emas yang paling sederhana dan murah, namun demikian amalgamasi akan efektif pada emas yang terliberasi sepenuhnya maupun sebagian pada ukuran partikel yang lebih besar dari 200 mesh ( 0.074 mm ) dan dalam membentuk emas murni yang bebas ( free native gold ). Tiga bentuk utama dari amalgam adalah AuHg2, Au2Hg and Au3Hg.
Amalgamasi merupakan proses ekstraksi emas dengan cara mencampur bijih emas dengan merkuri ( Hg ). Produk yang terbentuk adalah ikatan antara emas-perak dan merkuri yang dikenal sebagai amalgam ( Au – Hg ). Merkuri akan membentuk amalgam dengan semua logam kecuali besi dan platina.
Adapun proses Amalgamasi yaitu sebagai berikut :
1.      Menambang bebatuan yang diduga mengandung emas yang berada diperbukitan dan memasukkan bebatuan tersebut ke dalam karung.
IMG_0018.JPG
2.      Menghaluskan bebatuan yang di ambil dari perbukitan dengan alat penghalus dan mengayaknya dengan alat pengayak.
IMG_0017.JPG
IMG_0016.JPG
Proses penghalusan bebatuan.
3.      Memasukkan bebatuan yang telah halus ke dalam tromol, dimana tromol tersebut berisi bebatuan yang halus, batuan krikil dan 3 helm air kemudian kemudian tromol dijalankan dengan mesin selama 3 jam. Selanjutnya memasukkan merkuri (air raksa/Hg) ke dalam tromol tersebut selama 1 jam.
IMG_0024.JPG
Tromol
IMG_0014.JPG
Mesin untuk menjalankan tromol
Tromol memerlukan pendingin untuk medinginkan mesin.
IMG_0013.JPG
Pendingin mesin yang terdiri dari air.
4.      Mengeluarkan hasil tromol, lalu menyaring air raksa yang telah mengandung emas dengan menggunakan kain khusus sehingga yang tersisa hanyalah emas kotor (masih bercampur dengan zat-zat lain).
IMG_0031.JPG
Air raksa yang telah mengikat emas.
Hasil proses penyaringan.
Adapun reaksi dari air raksa dan emas yaitu sebagai berikut :
2Au + Hg                      Au2Hg
5.      Emas kotor yang dihasilkan kemudian dibakar sehingga air raksa akan menguap karena memiliki titk didih di bawah emas maka yang akan tetinggal adalah alloy emas.
Alloy emas
6.      Melakukan proses ML terhadap alloy emas tersebut dengan cara mencampurkan air keras dan boraks dengan alloy emas tersebut lalu membakarnya untuk memperoleh emas yang murni.
butiran-emas
Emas murni.
Diagram alir proses Amalgamasi :







B.     Proses Tong
Adapun proses Tong yaitu sebagai berikut :
1.      Sisa/ampas dari proses amalgamasi di endapkan di dalam sebuah kolam untuk mendapatkan endapannya.
IMG_0020.JPG
Ampas/sisa proses tromol.
IMG_0021.JPG
Endapan dari ampas tromol.
2.      Memasukkan endapan sisa tromol ke dalam tong, kemudian mencampurkannya dengan karbon (untuk menangkap emas) dan air lalu mengolahnya selama 2 x 24 jam dan menyaringnya sehingga yang akan tersisa adalah karbon yang telah mengikat emas. Selanjutnya karbon tersebut dibakar sehingga karbon menjadi abu dan yang tersisa adalah emas kotor.
Tong engolahan.
3.      Langkah terakhir yaitu membakar emas kotor tersebut lalu melakukan proses Ml yaitu mencampurkan emas kotor tersebut dengan air keras dan boraks lalu membakarnya untuk memperoleh emas yang murni.
butiran-emas
Emas murni.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Proses penambangan di daerah poboya dilakukan dengan banyak cara salah satunya yaitu proses amalgamasi dan proses tong. Proses amalgamasi menggunakan air raksa untuk menangkap emas sedangkan proses tong menggunakan karbon untuk menangkap emas.























DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar